Ahad, 29 Mei 2022 Kelas Capétang Ahad Ceria kali ini, seperti biasa dengan pembiasaan berdo’a sebelum kegiatan dimulai. Dilanjutkan dengan pembacaan surat pendek yaitu Q. S An-Naas, teknik pembacaannya dimulai secara bersama-sama. Kemudian diberikan stimulus agar anak-anak Kelas Capétang berani membacakannya satu persatu. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak terbiasa dengan pembiasaan yang berkaitan dengan kecerdasan Spiritual. Dilanjutkan dengan kegiatan yang sifatnya kognitif, anak-anak diajak memilih buku bertema “ANGKA dan MENGHITUNG” sesuai dengan pilihannya masing-masing. Setelah itu memilih halaman favorit dari buku yang dipilih sesuai gambar yang disukai.
Anak-anak menganalisis setiap gambar yang dipilih, terdapat gambar Kelinci , Ice Cream dan Handphone yang masing-masing memiliki jumlah yang berbeda. Setelah gambar dianalisis, lalu menghitung jumlah gambarnya. Kemudian menuliskan angka setiap gambar pada buku tulis masing-masing, dengan tujuan agar anak-anak dapat mengenal angka dan dapat menuliskannya secara benar dan tepat. Setelah itu angka yang ditulis diminta diwarnai sesuai dengan warna yang disebutkan, dengan tujuan agar pemahaman anak-anak tahu terhadap warna. Selanjutnya diajak bermain ludo raksasa sebagai bentuk refleksi diri dari pemahaman “ANGKA dan MENGHITUNG” yang telah dipelajari.
Dan kami mengajak anak-anak membuat menara mini dari gelas plastik, ini dilakukan agar dapat mengembangkan kemampuan motorik dan kreativitasnya. Diakhir kegiatan kami juga mengajak anak-anak membereskan kembali peralatan yang telah digunakan, hal ini agar anak-anak dapat membiasakan sikap bertanggung jawab sejak dini. Di
Kelas Calakan-pun diawali dengan membaca do’a serta membaca surat-surat pendek pilihan (Juz ‘Amma), lalu menulis cerita dengan melihat referensi dari buku yang anak-anak pilih, kemudian kami mencoba mengelaborasi tulisannya dengan menggiring anak-anak kepada suatu pembahasan mengenai huruf; huruf kapital, konsonan dan vokal. Setelah itu, saya mencoba mengajak mereka untuk bermain ludo raksasa, dengan memberi pertanyaan kepada mereka mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan, siapa yang cepat menjawab maka itulah urutan mereka untuk mengkoclok dadu.
Pada waktu yang bersamaan, anak-anak Kelas Binékas juga sama melakukan pembiasaan dengan membaca do’a terlebih dahulu, membaca Juz ‘Amma serta memilih salah satu buku yang ada di Saung. Kemudian kami mencoba berinteraksi dengan anak-anak, kami menanyakan apa judul buku yang mereka pilih. Ada yang berjudul; Ayo Menari!, Menjadi Anak Hebat di Sekolah, Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Ternyata ada salah satu buku yang menarik, yang berjudul; ‘Menjadi Anak Hebat di Sekolah’. Kami mencoba bertanya lebih dalam lagi dan lebih mengeksplorasi dari judul buku tersebut. Menanyakan harus bagaimana sih supaya kita menjadi anak yang hebat? Apakah cukup hanya dengan Sekolah? Lalu kalau dengan Sekolah, Sekolah yang mana? (Biarkan pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bahan renungan dan pemikiran bagi kami-kami yang membacanya) hehee.
Kemudian kami membahas kembali pada judul buku berikutnya, “Ayo Menari!’, terbahaslah dari judul tersebut yaitu macam-macam tarian, Manfaat Menari, sampai kepada jenis-jenis organ tubuh yang digunakan ketika menari, tetapi tidak dengan ‘KKN di Desa Penari’, seperti yang orang lain bilang, bahwa sekarang sedang viral-viralnya, katanya! hehe. Terakhir buku yang berjudul “Pulau Jawa dan Pulau Sumatra’, kami mencoba mengeksplorasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana; Bahwa ada dimanakah kita tinggal?
Ada di RT, RW berapakah kita? Ada di Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi manakah kita? Sampai terbahaslah mengenai Pulau Jawa dan Sumatra. Ah panjang lebar kami membahasnya, dengan jawaban-jawaban yang sangat beragam. Ternyata kalau dipikir-pikir dari satu buku saja kalau dibahas secara lebih dalam lagi bisa panjang urusannya, apalagi ini baru judulnya.
*Jadi intinya sekecil apapun sesuatu hal yang kita kerjakan, kalau kita benar-benar dan sungguh-sungguh mengerjakannya itu bisa menjadi sesuatu hal yang sangat luar biasa, “tong eureun mikir tong eureun ikhtiar’: jangan berhenti berpikir jangan berhenti berusaha! Belajar sudah, sekarang tinggal adu skill permainan namun punya nilai edukasi/ pengetahuan umum. Dibagi menjadi 2 kelompok, membuat soal nama-nama hewan, buah-buahan dan nama-nama kota, clue-nya nanti akan ditebak oleh lawan tim nya. Siapa cepat dan menjawab dengan benar dia dapat poin. Hal ini untuk menguji kecekatan anak-anak.
Rule-nya dalam menjawab soal, kita menggunakan waktu 1 menit. Ternyata kelompok laki-laki memiliki poin lebih unggul dari kelompok perempuan dan mendapatkan reward. Selamat, tetap semangat! Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB, kami semua membaca do’a kifaratul majlis bersama, terakhir dilanjutkan dengan berfoto bersama serta langsung pulang ke rumah masing-masing tak lupa saling berpamitan satu sama lain. Salam Rancage.